Langsung ke konten utama

Jadi Pensiun Kak Ros?, Ga Ada Loe Gak Rame


Bangun tidur kayak biasanya yang di cari pasti hape. Parah banget semenjak ada smartphone ini, tanpa dia minta, gue selalu nyariin, megangin, sampe ngelus-elusin setiap saat, cuma pas mandi aja nggak gue ajakin, takut air dia-nya (kayak kucing). Gue nyalain hapenya lalu ngecekin pesan hingga email. Nah, dapetlah feed berita di browser yang isinya konten motoGP, Judulnya gue inget banget "Geger Valentino Rossi Umumkan Pensiun di MotoGP San Marino 2020". Serem banget nih judul, gue klik aja kan. Gue baca sampai akhir, muter-muter isi beritanya, gak butuh mikir lama, close aja browsernya.
Siangnya pas lagi istirahat, teringat lagi judul keramat tadi. Googling aja kalo gitu nyari info lainnya. Ternyata eh ternyata cuma kabar burung, hadeeh, dasar burung.

Akhirnya gue mikir, nebak - nebak pikiran orang. Mungkin juga sih kalau Valentino Rossi memutuskan pensiun musim 2021, pertama kak Ros merasa performanya gak lagi se-ngeri dulu. Pas jamannya dia muda, ibaratnya dia dah Super Saiyan duluan di bandingkan Max Biagi, Sete Gibernau, jadi menangan banget deh. Di jaman Casey Stonner dan Jorge Lorenzo baru dapet lawan Super Saiyan juga. Semenjak datangnya manusia saiyan baru dari luar angkasa yang namanya Marc Marquez, semua pembalap nampak banget beda level dengannya. Saiyan Super God kali ya, atau dah Ultra Instinct. Buktinya sejak beberapa kali balapan (6 kali hingga seri Misano) tanpa adanya Marquez di musim 2020 ini sudah ada 5 pembalap yang bisa menang. Musim-musim sebelumnya mana ada, selalu Marquez yang dominan. 

Tebakan gue yang kedua, Rossi gengsi pakai livery non pabrikan. Kapan coba terakhir Valentino Rossi gak ada di tim pabrikan MotoGP? Cuma pas debut awal di kelas MotoGP 500CC kan. Masa iya akhir karirnya juga kembali ke tim non pabrikan (meskipun kontrak kerjanya dengan pabrikan Yamaha). Mau kontraknya dengan pabrikan, motor spesifikasi pabrikan, tapi kan tetep aja warna motornya beda. Sponsor marah-marah dong kalau brand-nya gak nampak di motor yang bekerjasama dengan tim satelit tersebut. Hemmm, mungkin gak sih kak Ros kepikiran seperti ini? 

Tebakan terakhir, berarti yang ketiga. Valentino Rossi memutuskan pensiun agar gantian tongkat estafet dengan adiknya Luca Marini. Adiknya kak Ros ini hebat loh di moto2 musim 2020 ini, kemarin sempat menang di Misano dan berada di puncak klasemen dengan selisih 17 poin dengan belakangnya si Enea Bastianini. Jika bisa konsisten setelah seri Misano, Luca Marini bisa banget jadi juara Moto2. Terus kalau juarai Moto2 kan tradisinya gampang dapat tim di MotoGP musim depannya. Gak harus langsung pindah juga sih, bisa tunda musim depannya lagi. Cuman gak mudah juga bisa ngulang juara Moto2 dua kali, sejarahnya cuma Johan Zarco yang bisa menang Moto2 hingga dua kali di tahun 2015 dan 2016. Seandainya kak Ros benar-benar pensiun, Marini juara dunia, dan dia bilang ke Yamaha untuk tukar kursi dengan adiknya, pasti pihak Yamaha mempertimbangkan. Apalagi tim satelit Yamaha SRT kan demen banget tuh ngrekrut pembalap muda, pas banget dah apalagi itung-itungan gajinya cucok. 

Tapi ini cuma tebak-tebakan loh, faktanya saat konferensi pers MotoGP Misano, Rossi memberikan klarifikasi atas rumor pensiun telah beredar. Dia bilang "Memang masih ada beberapa hal yang mesti diselesaikan, tapi saya bilang tidak benar kalau saya pensiun dari MotoGP musim ini". Belum beres terkait mau mboyong semua kru-nya yang selama ini kerja bareng dia kayaknya.

Kalau gue pribadi sih masih pingin nonton legenda hidup ini masih mentas di sirkuit MotoGP, meskipun belum beruntung dapat podium 1 tapi tiap serinya selalu ngasih pertunjukan yang benar-benar menghibur. Balapan ya duel salip-salipan, bukan lari ngacir sendiri di depan. Bravo Valentino Rossi, semoga makin kompetitif musim ini, jika lanjut musim depan bisa dapet juara dunia kesepuluhnya. Ga ada lue Gak Rame!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Duel Sengit Marquez dengan Dovisiozo di MotoGP Aragon 2018

Pembalap andalan Repsol Honda Marc Marquez akhirnya keluar sebagai pemenang MotoGP Aragon 2018 setelah melalui duel yang sangat sengit dengan Andrea Dovisiozo . Kesabaran Marquez dalam mencari momen yang tepat untuk menyerang ternyata berbuah manis. Keperkasaan Ducati Desmosedici GP 18 di tangan Dovisiozo memang sangat mengerikan dengan mendominasi jalannya balapan hingga di lap - lap akhir masih mampu memberikan perlawanan. Meskipun hanya mendapatkan podium kedua, nasib Dovisiozo sangat jauh beruntung dari rekan setimnya Jorge Lorenzo . Saat balapan baru dimulai, Lorenzo terpelanting dari motornya di tikungan pertama. Meskipun mampu berdiri namun tim dokter mengatakan bahwa Lorenzo mengalami cidera kaki. Dengan jatuhnya Lorenzo , duo pembalap Suzuki mampu menempel barisan depan hingga akhir balapan. Andrea Iannone berhasil mengamankan podium ketiga dari incaran rekan setimnya Alex Rins . Tidak hanya bermain aman, Iannone juga sempat mencoba menantang Marquez